Sabtu, 04 November 2017

B. Indonesia

Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa

A. Konsep Bahasa
       Bahasa adalah sarana komunikasi antar anggota masyarakat dalam menyampaikan ide dan perasaan secara lisan atau tulis.
Kaidah bahasa dalam sistem tersebut mencangkup berbagai hal  berikut:
  1. Sistem lambang yang bermakna dapat dipahami dengan baik oleh masyarakat.
  2. Berdasarkan kesepakatan masyarakat pemakainya, sistem bahasa itu bersifat Konversional.
  3. Lambang sebagai huruf (fenomis) bersifat manasuka atau kesepakatan pemakainya (abitrer)
  4. Sistem lambang yang terbatas itu (A-Z: 26 huruf) mampu menghasilakan kata, bentuk kata, frasa, klausa, dan kalimat yang tidak terbatas dan sangat produktif.
  5. Sistem lambang itu (fenomis) tidak sama dengan sistem lambang bahasa lain seperti lambang bahasa jepang (Lambang Hiranaka atau Silabis).
  6. Sistem lambang bahasa itu dibentuk berdasarkan aturan yang bersifat universal sehinga dapat sama dengan sistem lambang lain.
B. Fungsi Bahasa
      Funsi Bahasa yang utama dan pertama sudah terlihat dalam konsepsi bahasa diatas, yaitu fungsi Komunikasi dalam bahasa berlaku bagi semua bahasa apapun dan dimanapun.
Fungsi-fungsi utama Bahasa:
  1. Fungsi Ekspresi
  2. Fungsi Komunikasi
  3. Fungsi Adaptasi dan Integrasi dalam Bahasa
  4. Fungsi Kontrol sosial
Fungsi tambahan menurut Gorys Keraf:
  1. Fungsi lebih mengenal kemampuan diri sendiri
  2. Fungsi lebih memahami orang lain
  3. Fungsi belajar mengamati dunia, bidang ilmu disekitar dengan cermat
  4. Fungsi mengembangkan proses pikir yang jelas, runtut, teratur, terarah dan logis.
  5. Fungsi mengembangkan atau memengaruhi orang lain dengan baik dan menarik (fatik). (Keraf, 1994: 3-10)
  6. Fungsi mengembangkan kemungkinan kecerdasan ganda:
  •   Fungsi pernyataan Ekspresi diri
  1.     Menyatakan sesuatu yang akan disampaikan oleh penulis atau pembicara sebagai ekstitensi diri dengan maksud:
a. Menarik Perhatian orang lain (Persuasif dan Provokatif),
b. Membebaskan diri dari semua tekanan dalam diri seperti emosi,
c. Melatih diri untuk menyampaikan suatu ide dengan baik,
d. Menunjukkan keberanian (Convidence) penyampain ide.
  • Fungsi Komunikasi
Fungsi bahasa yang ke dua setelah Ekspresi. Maksudnya, Komonikasi tidak akan terwujud tanpa dimulai dengan ekspresi diri.
  • Fungsi Integrasi dan Adaptasi
Fungsi Peningkatan (Integrasi) dan Penyesuaian (Adaptasi) diri dalam suatu lingkungan merupakan kekhususan dalam bersosialisasi baik dalam lingkungan sediri maupun dalam lingkungan baru.
  • Fungsi Kontrol Sosial
Kontrol Sosial sebagai fungsi bahasa bermaksud memengaruhi perilaku dan tindakan orang dalam masyarakat, sehingga seseorang itu terlibat dalam dalam komunikasi dan dapat saling memahami.
  1. 7. Fungsi Membentuk Karakter diri 
  2. 8. Fungsi Membangun dan mengembangkan profesi diri
  3. 9. Fungsi menciptakan berbagi kreativitas baru (Widiono, 2005: 11-18)
Posisi bahasa memiliki Fungsi:
  1. Fungsi bahasa persatuan adalah pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku, agama, ras dan antar golongan (SARA) bagi suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.
  2. Fungsi bahasa Nasional adalah fungsi jati diri bangsa Indinesia bila berkomunikasi pada dunia luar Indonesia.
  3. Fungsi bahasa negara adalah bahasa yang digunakan dalam administrasi negara untuk berbagai aktivitas.
Fungsi bahasa baku (bahasa standar) merupakan bahasa yang digunakan dalam pertemuan sangat Resmi.

Ragaam dan Laras Bahasa

  1. Pendahuluan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa yang terbentuk karena pemakaian bahasa. Pemakaian bahasa itu dibedakan berdasarkan media yang digunakan topik pembicaraan dan sikap pembicaranya.
Laras bahasa dimaksudkan kesesuaian antara bahasa dan fungsi pemakainya. Fungsi pemakaian bahasa lebih diutamakan dalam laras bahasa dari pada aspek lain dalam ragam bahasa. Selain itu, konsep antar ragam bahsa dan laras bahasa saling terkait dalam perwujudan aspek komunikasi bahasa. Laras bahasa apapunakan memanfaatkan ragam bahasanya. Misalnya, laras bahasa lisan dan ragam bahasa tulis.

       2. RAGAM BAHASA
Menurut KBBI Ragam bahasa diartikan variasi bahasa menurut pemakainya, topic yang dibicarakan hubungan pembicara dan teman bicara, dan medium pembicaranya.
Aspek Ragam Bahasa:
  1. Ragam Bahasa berdasarkan situasi pemakainya 
Terdiri dari Ragam Bahasa Formal, ragam bahasa semmiformal dan ragam bahasa nonformal.
Perbedaan ketiganya antara lain:
  • Pokok masalah yang sedang dibahas.
  • Hubungan antara pembicara dan pendengar.
  • Medium bahasa yang digunakan lisan atau tulis.
  • Area atau lingkungan pembicaraan terjadi.
  • Situasi ketika pembicaraan berlangsung.
       2. Ragam Bahasa berdasarkan Mediumnya
Terdiri dari dua ragam bahasa yaitu:
  1. Ragam bahasa Lisan adalah bahasa yang dilafalkan langsung oleh penuturnya kepada pendengar.
  2. Ragam bahasa Tulis adalah ragam bahasa yang ditulis atau dicetak dengan memerhatikan penempatan tanda baca dan ejaan secara benar.

       3. Laras Bahasa
Laras Bahasa adalah kesesuaian antar bahasa dan fungsi pemakainya.

Penulisan Ejaan dan Tanda Baca

  1. Konsep Ejaan
Ejaan adalah keseluruhan pelambangan bunyi bahasa, penggabungan dan pemisahan kata, penempatan tanda baca dalam tataran satuan bahasa.
Cakupan bahasa Ejaan membicarakan:
  • Pemakaian huruf Vocal dan Konsonan
  • Penggunaan Huruf capital dan kursif (menandai kalimat)
  • Penulisan kosakata dan bentuk kata
  • Penulisan Unsure serapan afikasi (Imbuhan) dan kosakata asing
  • Penempatan dan pemakaian tanda baca
       2. Kaidah Penempatan Ejaan dalam penulisan
Dalam buku pedoman Ejaan yang disempurnakan penulis Ejaan dan tanda baca diatur dalam kaidahnya masing-masing. Penulisan Ejaan yang diatur antara lain:
  • Pemakaian abjad, huruf vocal, huruf konsonan, dan abjad.
  • Persukuan, yaitu pemisahan suku kata.
  • Penulisan huruf besar.
  • Penulisan huruf miring.
  • Penulisan kata dasar, kata ulang, kata berimbuhan, gabungan kata.
  • Penulisan angka dan lambang bilangan.
  • Penempatan tanda baca atau pungtusi.

Klimat dan Kalimat Efektif dalam Penulisan

      A. Pengertian Kalimat dan Kalimat Efektif
Kalimat adalah Susunan kata yang didalamnya mengandung makna.
Kalimat Efektif adalah kalimat yang simple, tidak ribet, singkat, padat dan jelas dan tepat sasaran dalam penyampaian dan pemberian informasi bagi pembacanya.
      B. Persyaratan kalimat efektif
  1. Fungsi Gramatical dalam kalimat efektif atau kesatuan fungsi Gramatikal 
Fungsi Gramatikal dikenal dengan istilah:
  • SUBJEK adalah fungsi kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis.
  • PREDIKAT adalah fungsi kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis tentang subjek.
  • OBJEK adalah fungsi kalimat yang melengkapi kata kerja aktif dan kata kerja pasif sebagai hasil pperbuatan, yang dikenai perbuatan, yang menerima atau yang diuntungkan oleh perbuatan sebagai predikat.
  • PELENGKAP adalah fungsi yang melengkappi fungsi kata kerja berawalan ber- dalam predikat, sehingga predikat kalimat dapat lebih lengkap.
  • KETERANGAN adalah fungsi kalimat yang melengkapi fungsi-fungsi kalimat yaitu melengkapi fungsi subjek, predrikat, objek atau semua unsur dalam kalimat.
      2. Kepaduan (Koherensi) dalam Kalimat
Koherensi adalah Hubungan timbal balik atau hubungan kedua arah diantara kata atau frasa dengan jelas, benar dan logis.
Contoh Kalimat Tidak Koherensi
  1. Setiap hari dia pulang pergi Bogor-Jakarta dengan Kereta Api.
  2. Oleh panitia seminar makalah itu dimasukkan ke dalam antologi.
  3. Pelaksanaan seminar itu karena jalan macet harus ditunda satu jam kemudian.
Pembetulan Kalimat yang Koherensif:
  1. Setiap hari dia pergi pulang Bogor-Jakarta dengan Kereta Api.
  2. Makalah Seminar itu dimasukkan ke dalam antodologi.
  3. Karena jalan macet, pelaksanaan seminar itu ditunda satu jam kemudian.
       3. Kehematan Kalimat atau Ekonomi Bahasa
Adalah penulisan kalimat yang langsung menyampaikan gagasan atau pesan kalimat secara jelas, lugas dan logis.

       4. Penekanan dalam Kalimat Efektif
Adalah Upaya penulis untuk memfokuskan kata atau frasa dalam kalimat.
Penekanan pada Kalimat dapat berupa kata, frasa, klausa dalam kalimat yang dapat berubah-ubah.
Penekanan pada kalimat lisan penekanan dilakukan dengan intonasi yang dapat disertai mimik muka dan bentuk non verbal lainnya.
Penekanan pada Kalimat Tulis dapat dilakukn dengan cara:
  1. Mutasi yaitu mengubah posisi kalimat dengan menempatkan bagian yang penting diawal kalimat.
  2. Repetisi yaitu mengulang kata yang sama dalam kalimat yang bukan berupa sinonim kata.
  3. Kursif yaitu menulis miring, menghitamkan atau menggarisbawahi kata yang penting.
  4. Pertentangan yaitu menempatkan kata yang bertentangan dalam kalimat.
  5. Partikel yaitu menempatkan Partikel (lah, kah, pun) sebelum atau sesudah kata dalam kalimat.
  6. Penekanan dalam kalimat tidak berarti penonjolan gagasan kalimat atau bukan ekonomi bahasa.
      5. Kesejajara Dalam Kalimat (Pararelisme)
Adalah upaya penulis merinci Unsure yang sama penting dan sama fungsi secara kronologis dan logis dalam kalimat.

       6. Kevariasian dalam Kalimat Evektif
Adalah upaya penulis menggunakan berbagai pola kalimat dan jenis kalimat untuk menghindari kejenuhan atau kemalasan pembaca terhadap teks karangan ilmiah.

       7. Penalaran dalam Kalimat Efektif
Penalaran (Reasoning) adalah proses mental dalam mengembangkan pikiran logis (nalar) dari beberapa fakta atau prinsip (KBBI,2005:772).
 

 

 
 
 













 

0 komentar:

Posting Komentar